Selasa, 04 Agustus 2009

Berpetualang di Meru Betiri




Beberapa bulan yang lalu saya beserta beberapa temann berpetualang ke taman nasional Meru betiri.
Kondisi jalan masih bagus sampai di Ambulu, nah masuk ke Taman Nasional Meru Betiri berarti perjuangan dimulai.

Kami tiba di areal yang kami tuju di dalam kawasan Meru Betiri sekitar dua setengah jam kemudian selepas gerbang pertama di taman nasional ini. Maklum kami harus bergerak perlahan dan hati-hati, baru pertama kali sih.



Menjelang gelap, kami tiba di gerbang kedua dan ketiga dan kemudian mendapatkan tampat pangawas hutan. Kami sempat mengarah ke pantai Bande Alit dan bertemu dengan seekor rusa,
kemudian kami menuju pantai untuk mendirikan tenda untuk kemudian beristirahat.
Subuhnya kami berangkat untuk memulai kegiatan di alam. Kami berjalan kaki lewat hutan kecil dan semak-semak mencari kawanan banteng (bos javanicus). Ketika memang sempat melihat kawanan banteng itu, ternyata tidak banyak waktu untuk memotret karena mereka bergerak cepat.


'Olah raga' pagi itu kami lanjutkan dengan berjalan menuju goa Jepang. Dalam perjalanan kami bertemu dan ngobrol sebentar dengan dua ibu yang sedang memetik kopi untuk kemudian dijual dan disalurkan ke tempat pemrosesan yang berada di kawasan ini pula. Ibu-ibu itu keturunan Madura dan sudah bermukim di daerah ini lama sebelum diambil alih oleh pemerintah untuk dijadikan kawasan lindung.

Kami menyusuri pantai Bande Alit dan kemudian semak belukar untuk sampai di goa Jepang, Saya malah rada terkejut karena rupanya goa itu buatan manusia, dan sama sekali tidak terawat.



Balik ke perkemahan, kami kembali menyusuri pantai Bande Alit. Pemandangannya

bagus benerrrrr, dengan salah satu sisi berlatarbelakang pulau kecil tidak berpenghuni. Di salah satu sisi pantai ada kawasan memancing yang disebut Klatakan. Tapi meski pantainya agak landai, dan berbentuk teluk, dengan air jernih, pengunjung tidak dianjurkan berenang, maklum bagian dari pantai selatan yang dikenal berombak 'galak.'

Meski ada beberapa kegiatan lagi yang harusnya dapat kami lakukan, tapi waktu kami terbatas. Dan kami harus menyisakan beberapa menit untuk mencoba ber-kano di rawa yang lebih mirip danau besar, sebelum kami makan siang dengan sayur dan kepiting hasil tangkapan nelayan setempat... dan lalu meninggalkan Meru Betiri. Puas rasanya bisa berkunjung ke kawasan ini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar